Di tengah pesatnya kemajuan teknologi informasi, perlindungan data pribadi telah menjadi hal yang sangat penting. Setiap kali kita terhubung ke internet, informasi pribadi kita seperti nama, alamat, nomor telepon, hingga informasi keuangan dapat menjadi incaran para penjahat siber. Seiring dengan semakin banyaknya ancaman digital, penting bagi kita untuk mengetahui cara-cara melindungi data pribadi secara efektif. Pemerintah Indonesia telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi pada tanggal 17 Oktober 2022, sebagai bentuk upaya untuk melindungi hak privasi setiap individu. Namun, peraturan ini tidak akan maksimal tanpa kesadaran pengguna internet itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat kita terapkan untuk menjaga keamanan data pribadi kita agar terhindar dari ancaman kejahatan siber.
Jangan Memberikan Informasi Penting Secara Sembarangan
Salah satu cara yang paling efektif untuk melindungi data pribadi adalah dengan tidak sembarangan memberikan informasi sensitif. Hindari mempublikasikan data seperti nomor identitas, alamat rumah, atau nomor telepon di media sosial atau situs web yang tidak terpercaya. Penjahat siber sering menggunakan informasi yang tampaknya sepele untuk melakukan serangan yang lebih besar, seperti pencurian identitas atau penipuan keuangan. Oleh karena itu, selalu pikirkan baik-baik sebelum memberikan informasi apapun secara online, terutama di media sosial yang dapat diakses oleh banyak orang. Ingat bahwa semakin sedikit informasi pribadi yang dibagikan, semakin sulit bagi pelaku kejahatan untuk mengeksploitasi data tersebut.
Perkuat Keamanan Akun dengan Kata Sandi yang Kuat
Keamanan akun adalah salah satu aspek terpenting dalam menjaga data pribadi. Pastikan bahwa setiap akun baik itu akun email, media sosial, atau akun keuangan, dilindungi oleh kata sandi yang kuat. Kata sandi yang baik biasanya terdiri dari kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Hindari menggunakan kata sandi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir atau nama hewan peliharaan. Selain itu, sangat disarankan untuk tidak menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa akun. Jika salah satu akun diretas, maka akun lainnya akan tetap aman. Opsi juga dapat berupa mempertimbangkan penggunaan two-factor authentication (2FA) yang memberikan lapisan keamanan tambahan dengan meminta verifikasi kedua, seperti kode yang dikirim ke ponsel, setelah memasukkan kata sandi.
Waspadai Tautan atau Link yang Tidak Dikenal
Salah satu metode yang paling umum digunakan oleh penjahat siber untuk mengakses data pribadi adalah dengan mengirimkan tautan berbahaya melalui email, pesan teks, atau media sosial. Teknik ini dikenal sebagai phishing, di mana penjahat siber menyamar sebagai entitas terpercaya untuk mengelabui korban agar memberikan informasi pribadi. Oleh karena itu, jangan pernah mengklik tautan dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan. Sebaiknya, periksa terlebih dahulu alamat URL tersebut. Jika ada sesuatu yang tampak tidak beres, seperti kesalahan ejaan atau domain yang aneh, jangan lanjutkan. Selalu verifikasi keaslian pesan yang meminta untuk memasukkan informasi sensitif, bahkan jika pesan tersebut terlihat resmi.
Perbarui Aplikasi dan Perangkat Lunak Secara Berkala
Salah satu cara paling sederhana namun sering diabaikan untuk melindungi data pribadi adalah dengan selalu memperbarui aplikasi dan perangkat lunak. Pembaruan ini biasanya mencakup perbaikan keamanan yang dirancang untuk melindungi perangkat dari ancaman terbaru. Ketika aplikasi atau sistem operasi tidak diperbarui, celah keamanan dapat dimanfaatkan oleh peretas untuk menyusup dan mencuri data pribadi. Oleh karena itu, pastikan bahwa semua aplikasi, perangkat lunak, dan sistem operasi di perangkat selalu diperbarui ke versi terbaru.
Lebih Berhati-Hati Menggunakan Wi-Fi Publik
Mengakses internet melalui Wi-Fi publik di tempat umum seperti kafe, bandara, atau pusat perbelanjaan memang praktis. Namun, Wi-Fi publik sering kali tidak aman dan rentan terhadap serangan siber. Saat terhubung ke Wi-Fi publik, data yang dikirimkan dari perangkat dapat dicegat oleh pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab. Jika harus menggunakan Wi-Fi publik, hindari melakukan aktivitas yang melibatkan informasi sensitif seperti berbelanja online, mengakses akun bank, atau login ke akun pribadi. Untuk keamanan yang lebih baik, pertimbangkan menggunakan Virtual Private Network (VPN) yang dapat mengenkripsi data sehingga lebih sulit untuk diakses oleh penjahat siber.
Selektif dalam Memilih Aplikasi untuk Smartphone
Aplikasi yang diunduh ke ponsel dapat menjadi pintu masuk bagi penjahat siber jika aplikasi tersebut tidak memiliki sistem keamanan yang baik. Selalu pastikan bahwa aplikasi yang diunduh berasal dari sumber yang terpercaya, seperti Google Play Store atau Apple App Store. Hindari mengunduh aplikasi dari sumber pihak ketiga yang tidak dikenal, karena aplikasi tersebut mungkin mengandung malware yang dapat mencuri data pribadi . Selain itu, saat menginstal aplikasi, periksa izin yang diminta oleh aplikasi tersebut. Jika sebuah aplikasi meminta akses yang tidak relevan dengan fungsinya (misalnya aplikasi kalkulator yang meminta akses ke galeri foto), sebaiknya hindari aplikasi tersebut. Batasi izin yang diberikan kepada aplikasi hanya pada hal-hal yang diperlukan agar data pribadi tidak disalahgunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar