Untuk menghubungkan beberapa perangkat jaringan baik point to point maupun skala lebih luas , ada yang namanya Redudant Link , yaitu link cadangan / backup ketika link yang satu putus. Jadi demi keamanan dan kelancaran 2 device tersebut di hubungkan dengan 2 atau lebih link/kabel. Atau bahkan membuat 2 jalur untuk sampai ketujuan. Namun dengan adanya Redudant link tersebut maka Paket data yang dikirim hanya akan berputar-putar saja Bahasa kerennya itu “Looping”, karena device tidak tau harus dikirim kemana dan menggunakan link yang mana. Seperti berikut :
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB40jGYul0UPnainnQXF0CnJo0H1nwwhg56MSavdND3IwarW2wx6TdjsGWF0zKr40HDlUXNEXYj65CbZfP5ymwpra8GsVHhmRyoF6NzRNskucc2FcN7vqR9cOINhg90NuQRsdFcL5iW9CGDptxAPBXAdbWtzDmM4c7MCjhu6SYBu1MEuhU-Zkbq0ujVvPW/w411-h238/cisco.png)
Untuk menghentikan looping tadi maka dibuatlah sebuah
protocol yang bernama Spanning Tree Protocol. Cara kerja
protocol ini adalah memblock salah satu port
yang tidak digunakan, jadi hanya satu link saja yang digunakan. Namun ketika link utama mati maka port yg tadi diblok akan dibuka sehingga ,
Link cadangan akan aktif.
Nah bab ini saya akan menjelaskan tentang Spanning Tree
Protocol di Switch Cisco . Sebenarnya
untuk STP ( Spanning Tree Protocol ) sudah otomatis dijalankan ketika kita membuat redundant
link. Jadi kita tidak perlu melakukan konfigurasi yang terlalu banyak.
Untuk lebih lanjutnya nanti kita bahas di lab
lab berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar